Minggu, 24 Januari 2010

sosis


sosis termasuk makanan favorit buat sebagian orang, juga anak-anak. rasanya gurih, enak, dengan aroma panggang yang khas. tidak semua sosis yang dijual enak rasanya, karena ada sosis yang rasa dagingnya entah kemana, rasa asinnya terlalu kuat, ada rasa pahit setelah menyantapnya, warnanya terlalu merah, aromanya bukan aroma daging panggang, belum lagi bungkus sosisnya (kulit ari) sosis yang tidak pernah dijelaskan rinci dalam kemasan,apakah selongsong sosis tersebut bisa dimakan/dimasak, atau harus dikupas dulu. bahkan ada sosis siap makan, yang bagi saya sangat aneh, karena bagaimana mungkin produk olahan daging yang harus dijual beku dan dipanaskan sesaat santap, disantap begitu saja? kalaupun bisa disantap langsung, pasti sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar sosis terasa baru. dan konyolnya, produsen sosis selalu menjual sosis dalam kemasan besar, minimal 10 lonjor. memang ada sosis curah, wah, yang ini malah lebih perlu diwaspadai, karena kita tidak pernah bisa membaca label produknya!

setelah mencoba berbagai merk sosis, ada merk sosis yang enak, karena harganya pun 'enak' sekitar Rp. 40rb-an ke atas untuk sekitar 200 g. nah, sosis seperti ini, dagingnya terasa, bumbu sosis serasi, kelenturan produknya pun enak, dan yang pasti emosi selera terpenuhi.

sosis enak di pan-fried: dimasak di atas wajan datar berdasar tebal (biasanya antilengket) yang disemir dengan sedikit minyak. kerat-kerat sosis di beberapa tempat, agar matang sempurna. selongsong sosis tidak perlu dikupas. sosis pan-fried + telur rebus/mata sapi + selembar roti gandum panggang + yoghurt + sepiring buah potong, bisa menjadi menu sarapan oke.

sosis juga enak untuk filler/pengisi sajian makaroni panggang, meatloaf, hot dog...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar